Rabu, 05 Oktober 2011

MOTIVASI


MOTIVASI

3.1 Pengertian Motivasi
Ø      Motivasi berasal dari motive atau dengan prakata bahasa latinnya, yaitu movere, yang berarti “mengerahkan”.
Ø      Menurut Martoyo (2000) motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (driving force) disini dimaksudkan desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan kecenderungan untuk mempertahankan hidup. Kunci yang terpenting untuk itu tak lain adalah pengertian yang mendalam tentang manusia.
Ø      Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo , 2000)

3.2 Tujuan Motivasi
Pemberian dorongan ini dimaksudkan untuk :
Ø      Mengingatkan/memberi daya perangsang kepada orang-orang/pegawai agar mereka bersemangat bekerja dengan segala daya upayanya dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari organisasi/manajer.
Ø      Mengukur tingkat produktivitas suatu perusahaan.
Ø      Mengetahui seberapa besar kerjasama yang dibangun dalam mencapai tujuan organisasi.

  • Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang (pegawai) yang melaksanakan perilaku dan kinerjanya guna menunjang tujuan-tujuan organisasi dimana ia bekerja.
  • Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja sehingga hasil yang dicapai tidak optimal. Selain itu tidak komitmen terhadap tujuan sehingga mudah terganggu dan menuntut pengawasan yang tinggi.

3.3 Jenis Motivasi
1.      Motivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif.
2.      Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/ uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya (Gitosudarmo dan Mulyono , 1999).

3.4 Teori Motivasi
1. Teori Kepuasan
a.       Teori Hierarki Kebutuhan A. Maslow
b.      Teori Erg
c.       Teori Dua Faktor
d.      Teori Kebutuhan Prestasi
2. Teori Proses
a.       Teori X dan Y oleh Mc. Gregor
b.      Teori Pengharapan
c.       Teori Penguatan
d.      Teori Keadilan
e.       Teori Penetapan Tujuan

Penjelasan:
a.      Teori Kebutuhan A. Maslow (rendah ke tinggi)
1.      Kebutuhan Fisiologis (Kebutuhan paling dasar)
2.      Kebutuhan Rasa Aman
3.      Kebutuhan Sosial
4.      Kebutuhan Penghargaan
5.      Kebutuhan Aktualisasi Diri

b.      Teori ERG (Clayton Alderfer)
1.      Existence needs (kebutuhan akan eksistensi) 1,2
2.      Relatedness needs (kebutuhan akan keterikatan) 3
3.      Growth needs (kebutuhan akan pertumbuhan) 4,5

c.       Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)
1).    Faktor Hygiene (pemeliharaan)
*        Faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik (bersumber dari luar diri) yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan.
*        Cenderung melihat kepada apa yang diberikan oleh organisasi kepada mereka dan kinerjanya diarahkan kepada perolehan hal-hal yang diinginkannya dari organisasi.
*        Contoh: status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja, sistem imbalan yang berlaku.

2).    Faktor Motivator/motivasional
*        Sifatnya intrinsik (bersumber dari dalam diri seseorang).
*        Umumnya menyenangi pekerjaan yang memungkinkannya menggunakan kreativitas dan inovasi, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi.
*        Tidak perlu diawasi dengan ketat, tidak bersifat materi.
*        Contoh : pekerjaan itu sendiri, prestasi yang diraih, peluang untuk maju, pengakuan orang lain, tanggung jawab.

d.      Teori X dan Y (Mc. Gregor)
Teori X pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif. Cirinya :
        karyawan rata-rata malas bekerja,
        tidak berambisi untuk mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindar dari tanggung jawab,
        karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi,
        karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri.

Teori Y pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku positif. Cirinya :
        karyawan rata-rata rajin bekerja,
        Pekerjaan tidak perlu dihindari dan dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah karena tidak ada yang dikerjakan,
        dapat memikul tanggung jawab,
        berambisi untuk maju dalam mencapai prestasi,
        karyawan berusaha untuk mencapai sasaran organisasi (Robbins dalam bukunya Umar, 2000).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar